Selasa, 25 Oktober 2016

Artikel tentang pendidikan Bahasa Indonesia

Pendidikan Bahasa Indonesia

   Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Akan tetapi, yang sangat mengherankan sebagai warga negara Indonesia yang mengenyam pendidikan dan mempelajari bahasa Indonesia masih banyak yang belum mengerti dengan baik bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini terlihat dari masih banyaknya pelajar yang memiliki nilai Ujian Nasional yang masih sangat rendah.
   Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
   Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
   Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. 
   Tidak jarang mahasiswa diperlakukan seperti mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia di Fakultas Sastra dan Bahasa. Setelah 12 tahun belajar Bahasa Indonesia, apakah mereka sudah mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara tertulis maupun terlisan?
  Lalu bagaimana dengan kemampuan berbahasa Indonesia mahasiswa S2? Seperti halnya mahasiswa D3 dan S1, ternyata sebagian mahasiswa S2 dan S3 juga masih lemah dalam berbahasa Indonesia. Paparan singkat di atas membuktikan ketidakmampuan sebagian (besar?) mahasiswa dalam berbahasa Indonesia, dalam hal ini bahasa tulisan. Lalu apa yang mesti dikerjakan para dosen Bahasa Indonesia yang ternyata tidak semua bergelar sarjana Bahasa Indonesia?
   Dengan kata lain, setiap dosen harus mampu menjadi dosen Bahasa Indonesia. Artikel-artikel opini yang berkaitan langsung dan tak langsung dengan bahasa Indonesia yang dimuat di media massa cetak pun jangan pula dilewatkan. Dalam konteks tulisan ini, bukan dosen bahasa Indonesia mengajari mahasiswa, melainkan dosen bahasa Indonesia dan mahasiswa sama-sama belajar bahasa Indonesia. Bila beberapa upaya ini dapat dilaksakanakan sungguh-sungguh dan dengan senang hati oleh para mahasiswa dan dosen bahasa Indonesia, maka kita yakin para lulusan perguruan tinggi kita tidak hanya mampu dan terampil berbahasa Indonesia secara terlisan dan tertulis, tetapi juga sungguh-sungguh mencintai bahasa nasional mereka sendiri.





Short story about us

PROBLEM(?)
Masa-masa sulit telah membantuku memahami dengan lebih baik daripada sebelumnya, betapa kaya dan indahnya hidup, dan begitu banyak hal yang dikhawatirkan seseorang ternyata tidaklah penting.
Isak Dinisen

            Ketika aku memikirkan semuanya ini, kembali tubuhku tidak bisa menerimanya dengan baik. Ya, aku memang mempunyai penyakit. Tapi aku tak begitu memikirkan nya, karena aku yakin dengan ada penyakit ini aku bisa lebih kuat untuk menanggapi masalah yang bertubi-tubi datang kepadaku. Penyakit (?) Hei, apa yang kamu pikirkan tentang itu?  Tidak usah dilebih-lebihkan, penyakit ini tidak separah kamu pikir kok. Mungkin, hanya aku saja yang berlebihan. Ya, hanya pikiranku lah yang berlebihan.
            Dear, aku memang tidak sehebat penulis lain yang pandai menyusun dan memainkan kata-kata dengan baik. Bahkan aku pun jarang untuk menuliskan tentang kehidupan ku yang bisa dibilang “rumit” ini. Aku memulainya dengan kata “problem”. Ya, bisa diartikan itu sebagai masalah. Well, banyak masalah yang datang akhir-akhir ini padaku.
Pikiran, ya masalah itu datang lewat pikiranku. Awalnya ku tidak dapat menyadari bahwa yang aku pikirkan ini adalah sebuah masalah. Tapi memang seperti itu kenyataann nya, ketakutan yang terus menghantuiku selama ini. Takut, ya I’m afraidL
            Aku emang gatau apa yang sedang dipikirkan mereka, ya baik orangtuaku, teman-temanku, sahabat(?)ku, bahkan cowo yang aku sayang, ya! Benar, aku gak tau apa yang dipikirkan mereka tentangku. Bahkan aku tak tahu apa benar mereka semua tulus menyayangiku atau tidak. Haha lebay banget ya aku? Begini deh kalau terlalu baper nonton film dan baca-baca komik,novel, buku dsb. Tapi yang aku rasakan memang seperti itu, bukan maksudku untuk tidak percaya dengan semua yang mereka bilang dan buktikan. Namun, kalau rasa takut itu ada tak masalah bukan?
Aku belajar, masalahku ini muncul ketika ku mulai berbohong sama kedua orangtuaku. Memang itu adalah salah, tapi aku menyesal karena dulu aku masih belum bisa memahami sebuah kondisi sehingga aku gegabah untuk mengambil keputusan untuk berbohong karena saat itu aku takut kalau aku jujur malah tidak dapat ijin dari mereka. Ya, aku menjalani hubungan backstreet dengan pacarku dahulu. Kami memang takut dengan orangtua kami masing-masing. Sampai ketika kita ingin bermain/belajar bersama kita harus berbohong dulu kepada orangtua kami. Sedih memang, sakitjelas. Yang namanya berbohong itu adalah kesalahan yang fatal bukan. Aku bodoh saat itu lebih memilih berbohong ketimbang jujur. Mau bagaimanapun jujur itu lebih baikL tapi semua sudah tidak bisa diperbaiki, aku gak tau harus berbuat apalagi. Aku sedih, putus asa. Kini yang bisa ku perbuat adalah berserah diri kepada Tuhan dan berdoa minta jalan keluar dan pengampunan. Yang pasti aku menyayangi mereka semua.
            Singkat cerita, aku dan pacarku ini sudah tidak menjalankan hubungan “pacaran” karena kita nggak mau lagi buat orangtua maupun oranglain berpikiran yang tidak-tidak. Namun, walau begitu kami usaha keras untuk tidak saling membenci dan berusaha tetap berkomunikasi satu sama lain. Kini aku tak tahu apa perasaan dia kepadaku, aku khawatir akan perasaan nya padaku akan berubah 10 tahun mendatang, ya, ketika kami sudah tumbuh dewasa, tidak saling bersapa, bahkan mungkin ketika kami sudah tidak tahu dimana bagaimana kita masing-masing berada nanti. Jujur, aku sedih ketika memikirkan masalah soal masa depan ini. Mungkin memang aku hanyalah gadis yang berumur 16tahun yang masih tidak mengerti soal cinta, namun inilah yang kurasakan. Aku mengasihi dia, aku sangat sayang padanya. Jujur aku kesal dan marah jika ada seorang yang menjelekan dia dan yakin kalau dia itu jahat. Tapi, aku yakin dia akan berubah seiring dengan waktu yang berjalan. Karena aku menegerti saat ini dia belum dewasa, dan belum bisa memahami apa yang terjadi pada dirinya dan apa solusi yang harus dia perbuat. Aku yakin suatu hari nanti, dia kan menjadi laki-laki yang tangguh, bertanggungjawab ,bijaksana, bernai mengambil sebuah resiko, dan menyukai tantangan. Juga selalu mengucap syukur dan dekat sama Tuhan . Aku begitu yakin bahwa hari itu akan datang. Ya!:)
Memang saat ini dia sangat dikucilkan karena dulu kita termasuk dia pernah berbohong, ya aku begitu merasakan kesakitannya. Akan orangtuaku yang membenci dia, bahkan mereka tidak mau bertegur sapa dengan nya walau dia pernah mencobanya. Aku begitu sedih ketika melihat kejadian itu terjadi dan menimpa dia. Aku tidak tahu seberapa kesal dan marahnya diriku ini ketika melihat kedua orangtuaku memperlakukan dia seperti itu, ysng jelas aku membenci perlakuan orangtuaku tersebut, dan aku tidak boleh membenci mereka. Karena aku pernah mendengar kalimat seperti ini.
“Bencilah kejahatannya, jangan penjahatnya!”
Sampai saat ini orangtuaku masih tidak menyukainya, berbeda dengan dahulu ketika mereka begitu senang ketika aku bercerita tentang dia. Tapi hari itu telah berlalu.
           
Dear, aku sangat sayang cowo ini. Aku nggak mau melihat dia terus-terusan sedih seperti itu, namun aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berdoa sama Tuhan agar semua ini usai dimasa depan yang akan datang. Agar kedua orangtuaku bisa memaafkan dia, dan kembali seperti dulu selalu bersuka dan saling terbuka agar akupun bisa mendapat ijin untuk pergi dengan dia dengan aman. Karena harapan itu selalu ada ketika kita taruh harapan itu kepada Tuhan. Aku yakin, bahwa tidak ada yang mustahil ketika Tuhan bekerja. Ya!

Well, Saat ini aku masih dekat sama cowo ini, perasaan ku tak pernah berubah. Tekadku untuk membuat orangtuaku agar tidak membencinya juga masih berjalan. Mulai sekarang aku sudah jujur walau orangtuaku masih belum menerimanya. Namun aku tau orangtuaku masih melarang, jadi aku tetap dalam peraturan. Namun karena kami satu Gereja, mau gamau mama dan papa harus nerima kalau sampai saat ini aku tidak bisa jauh darinya. Bukan karena disengaja, tapi memang tidak disengaja kita selalu bertemu dan masih saling mengobrol. Dan aku yakin suatu saat kami bisa bersatu juga masing-masing dari orangtua kami.

I Hope the Miracle is coming…  In the name of Jesus^^


Cerpen dan Unsur Intrinsik

               Perjuangan Malam
    Hari itu adalah hari sabtu, aku diajak sahabatku untuk mengikuti perlobaan diluar kota yaitu dikota Malang. Oh iya, namaku Rudi, sedangkan sahabatku itu bernama Irma yang rumahnya tidak jauh dari rumahku. Lomba yang kami ikuti adalah lomba dalam mata pelajaran Fisika. Pukul 15.00 aku dan Irma pun berangkat dari Probolinggo menuju ke Universitas Brawijaya (UB) Malang tempat pelaksanaan perlombaan itu.  Kami berdua berangkat dengan mengendarai bus. “Ir, nanti kalau diperjalanan bacalah sholawat, usahakan pikiran jangan kosong”, kataku sambil meyakinkannya. “iya aku sudah tahu maksudmu”, jawab Irma sambil menganggukkan kepala. Selama sekitar tiga jam perjalanan, akhirnya kami sampai diterminal Kota Malang. “Alhamdulillah, akhirnya kita nyampek juga”, sahud Irma dengan rasa syukur.
   Setelah ini kita kemana?”, tanyaku pada Irma. “Kita langsung saja UB, takutnya nanti kemalaman, takut formulirnya habis”, jawab Irma. Sebelum ke UB, kami menyempatkan diri untuk melaksanakan ibadah sholat maghrib dan menjamaknya dengan sholat isyak. Setelah selesai sholat kami langsung beranjak meninggalkan musholah. Akupun bertanya pada Irma, “Ir, kita naik apa utuk bias ke UB?”. “kita coba nyari angkot, barangkali masih ada angkot malam-malam begini”, jawabnya sambil menoleh kanan kiri. Selama setengah jam kami menunggu angkot namun angkot pun tak kunjung terlihat. Akhirnya kami memutuskan untuk menaiki becak menuju ke Universitas Brawijaya. Setelah setengah jam lebih, akhirnya sampai di Universitas Brawijaya. Kami langsung beranjak menuju Aula Universitas Brawijaya. “ayo cepat, sebelum formulirnya habis”, ucap Irma sambil menarikku.
    Setelah kami berdua sampai didepan Aula kami melihat orang berhamburan meninggalkan tempat itu dengan raut wajah sedih dan kecewa. Dengan perasaan bingung, aku pun bertanya kepada salah satu pria yang meninggalkan tempat itu, “Mas.. Mas.. ada apa ya, kenapa mereka semua berhamburan keluar dari Aula?”. “itu loh, formulir untuk lomba sudah habis, mereka banyak yang kecewa karena tidak bisa mengikuti perlombaan besok”. Setelah mendengar penjelasan dari orang itu Irma langsung berlari masuk ke Aula dan memberanikan diri menghampiri Kak Andy yang merupakan mahasiswa sekaligus panitia perlombaan itu. “Kak, berapa formulir yang kalian sediakan untuk perlombaan ini? Seharusnya anda menyediakan lebih banyak lagi. Apa Kakak tidak kasian dengan mereka yang sudah antri untuk mendapatkan selembar formulir?” ucap Irma dengan marahnya. Kak Andy pun juga terpancing emosi karena Irma membentaknya, “kamu itu siapa? Beraninya membentak kita. Merasa lebih tua kamu ya!!”, balasnya dengan membentak Irma. “maaf Kak, bukannya kita membentak Kakak-Kakak semua, kenapa Kakak-Kakak ini tidak memberi kesempatan kepada mereka yang sudah rela datang kesini”, sambungku disela-sela pembicaraan mereka. “sekarang hari sudah larut malam, sebaiknya kalian keluar dari aula ini. Kalian tidak ada hak mengatur-ngatur kami”, Kakak itu pun mengusir kami berdua keluar Aula.
   
Nah sekarang kita harus bagaimana? Semua rencana kita gagal untuk mengikuti perlombaan ini”, tanyaku pada Irma. “tidak ada jalan lagi selain menunggu mereka keluar, kita tunggu disini saja sampai mereka punya hati untuk kita!”, jawab Irma. Aku dan Irma pun sepakat untuk menunggu Kakak itu hingga mereka mau memberikan kesempatan untuk kita berdua.
   Selama berjam kami berdua menunggu didepan Aula hingga jam menunjukkan pukul 22.40 WIB, tapi tidak ada orang yang terlihat disekitar Aula itu. “Irma, apa kamu tidak ngantuk, apa kita sebaiknya pergi dari sini?”, tanyaku. “kalau kamu ngantuk dancapek silahkan saja kamu istirahat di Masjid itu saja!”, suruhnya padaku. Aku pun termenung dengan kegigihan Irma yang sangat ingin mengikuti lomba Fisika itu.
    Tiba-tiba terdengar suara kendaraan bermotor yang menhampiri Aula itu. Seorang pria dan perempuan turun dari motor itu dan menghampiri kami berdua. Pria itu bertanya kepadakudengan ramahnya, “kalian ini siapa dan sedang apa disini?”. “begini Kak, kami berdua berniat untuk mengikuti lomba Anak Fisika ini, tapi formulir yang disediakan sudah habis”, jawab aku sambil mengerutkan wajah. “memangnya kalian dari mana? Kenapa kalian tidak pulang saja, kenapa memilih untuk menunggu ditempat ini?, sambung Kakak itu. “kami dari Probolinggo Kak, tiga jam lebih kami berangkat dari probolinggo untuk mengikuti lomba ini. Tapi tadi malah diusir sama panita lombanya”, jawab Irma. Tidak disangka ternyata Kakak itu adalah ketua pelaksanaan lomba itu. “kalian tau siapa saya? Namaku Adam, saya adalah ketua panitia lomba Anak Fisika. Dan kenalkan cewek disampingku ini adalah wakil saya namanya Putri”. “salam kenal ya adek-adek”, sambung Kak Putri. Kak Putri pun menyuruh masuk ke Aula dan memberikanku sebuah kertas kosong. Kak Putri menyuruh menuliskan data lengkapku dan Irma. Dengan perasaan gembira aku mulai menulis kertas itu dan tidak menyangka bisa mengikuti lomba Fisika itu. “terimakasih banyak ya Kak telah member kesempatan kepada kami untuk mengikuti lomba ini” ucap Irma yang matanya mulai meneteskan air mata.
    Setelah ini kalian mau kemana?”, tanya Kak Adam yang baik hati itu. “kami mau istirahat dimasjid Universitas ini”, jawab Irma. Untuk kali kedua, Kak Adam menawarkan kebaikannya kepadaku dan Irma untuk beristirahat dirumahnya. “sebaiknya kalian beristirahat dirumah Kakak saja, kebetulan Kakak asli orang Malang jadi tidak ngekos”. “maaf Kak, sebaiknya kita beristirahat dimasjid saja, kalau begini jadi ngerepotin kan jadinya!”, ucap Irma yang sungkan menerima tawaran Kak Adam. “tidak apa-apa kok, malahan aku senang bisa bantu kalian. Lagian kalian pasti belum makan kan? Tidak apa-apa, tidak perlu sungkan padaku!”, Kak adam terus membujukku untuk bermalam dirumahnya. “maaf ya Kak Adam, tapiii…”. “aahh.. sudahlah ayo kita pulang!!”. Aku dan Irma pun diantarkan kerumahnya Kak Adam.
    Setelah sampai dirumah Kak Adam, kami dipersilahkan masuk. “silahkan masuk! Ya beginilah rumah Kakak, tapi maaf kamarnya tinggal satu kamar yang kosong”. “tidak usah repot-repot Kak, biar Irma saja yang tidur dikamar kosong itu. Aku tidur di lantai atau di sofa saja”. Ucapku pada Kak Adam. “owh iya kalian pasti lapar kan? Sebentar ya, Kakak mau beli makanan dulu”. Kali ini aku dan Irma terdiam atas kebaiikan Kak Adam. Setelah Kak Adam kembali dengan membawa makanan, kami pun dihidangkan makanan oleh Kak Adam. Setelah makan kami langsung tidur untuk melepas lelah.
    Ketika adzan Subuh terdengar kami pun terbangun dan bersiap-siap untuk mengikuti lomba. Lagi-lagii Kak Adam menyuruhku sarapan bersama keluarganya. Orang tua Kak Adam pun juga baik kepada kami berdua. “setelah sarapan kalian berangkat bareng sama Kakak ya!”. aku dan Irma hanya bisa menganggukkan kepala dan tidak bisa berbuat apa-apa. Aku, Irma dan Kak Adam berpamitan kepada orang tua Kak Adam lalu berangkat menuju Universitas Brawijaya.
    Tiba di Universitas Brawijaya suasanyanya sangat ramai. “Banyak sekali ya pesertanya?”, kata Irma. Akhirnya lomba pun dimulai dengan mengerjakan soal-soal Fisika. Di ruang tes, aku duduk bersebelahan dengan Irma. Setelah satu jam tes itu berjalan, dalam ruangan itu yang pertama kali menyelesaikan soal-soal Fisikanya yaitu Irma. Sedangkankan aku selesai belakangan dengan beberapa peserta lain.
    Pengumuman hasil lomba itu diumumkan dua jam setelah lomba itu dilaksanakan. Dan akhirnya hasil perlombaan diumumkan. Yang paling mengejutkan yaitu Irma berhasil mendapatkan juara ke dua. Sedangkan aku berada diurutan ke 344, sangat jauh dengan hasil yang diperoleh Irma. “selamat ya Ir, kamu memang hebat. Dipertahankan ya!” aku langsung member selamat kepada Irma. “makasih ya Rud, kamu juga tingkatkan prestasimu” kata irama menasehatiku. Tidak lupa Kak Adam juga mengucapkan selamat kepada Irma. “selamat ya Irma, Kakak tidak menyangka kalau juara kedua bisa kamu raih”. “makasih Kak, ini juga berkat dukungan Kakak”, ucap Irma. Dengan perasaan senang dan bangga, aku dan Irma pun kembali ke Probolinggo.
(Cerpen Karya Muhammad Rudi Irawan)

Unsur Instrinsik Cerpen :
I. Tema
Perjuangan.
II. Setting/Plot
a.      Tempat      : Setting tempat dalam cerpen diatas antara lain, di Bus, di Aula    Universitas Brawijaya, di Rumah Kak Adam.
b.      Waktu        : Setting waktu pada cerpen yaitu pada hari sabtu dan minggu.
c.       Suasana     : Setting suasana pada terjadinya konflik dalam cerpen yaitu menegangkan. Suasana pada akhir cerita mengharukan.


III. Tokoh/Penokohan
Didalam cerpen diatas terdapat 5 tokoh, antara lain:
a.      Aku/Rudi   :Memiliki watak yang sopan dan sabar tapi mudah putus asa.
b.      Irma          :Sahabat Rudi yang mudah terpancing emosi namun dia sebenarnya juga baik. Dia anak yang pintar sehingga memiliki banyak prestasi.
c.       Kak Andy   :Seorang panitia perlombaan yang sombong dan tiidak peduli dengan orang lain.
d.      Kak Adam  :Ketua panitia perlombaan yang sangat baik dan suka menolong.
e.      Kak Putri    :Wakil ketua panitia perlombaan yang juga baik hati.
IV.  Alur dalam cerpen
Alur dalam cerpen diatas adalah alur maju.
Unsur Ekstrinsik Cerpen :
I.                    Sudut Pandang
Sudut pandang dalam cerpen yaitu orang pertama  menggunakan “aku” dan menceritakan pengalaman pribadi bersama orang lain.
II.                  Amanat
Amanat yang terkandung dalam cerpen yaitu, bahwa kita harus memperjuangkan hak kita, walaupun banyak halangan dan rintangan yang menghalangi. Jangan mudah putus asa dengan sebuah keadaan.
 


Drama Natal singkat

Drama kelas IX 
                                                MARILAH KITA BERSYUKUR


*       Suatu hari setelah pulang latihan persiapan untuk Natal, berkumpulah anak-anak muda. Mereka terdiri dari anak-anak muda yang tergolong orang-orang kaya.
Floren : “Eh temen-temen, pada tau gak?  Bukan mau pamer sih sebenernya, aku Cuma mau ngasih            tau kalian aja..    Aku baru aja dibeliin kamera baru, sebagai hadiah Natal aku tahun ini.. “
Mikha : “Oh ya, Ren?  aku juga baru dibelikan sepatu baru sama papaku.. “ 
 Mike : “Oh..  kalau aku sih minggu kemarin baru dibeliin hp baru..  Kalau kamu Vin udah dibeliin apa sama papa kamu?”
Kevin : “Kalian enak banget ya udah dibeliin hadiah Natal.. Mm..   kalau aku belum dibeliin apa-apa nih..  bingung “
Mike : “Yah, tapi kan kalau kamu belum, kita juga merasa gak enak Vin..  Oiya kenapa kamu gak minta aja sama papa kamu, pasti dibeliin kok”   {meyakinkan kevin}
Kevin : “Oh iya, bener juga sih Mike kata kamu..  ntar deh aku minta sama papaku”
 Floren : “Ok!  yaudah yuk ah, kita pulang..  besok latihan lagi lho.”
Mike, Kevin, Mikha : “Yaudah..  bye!”

*       Setelah Mike meyakinkan Kevin akan hadiah Natal itu, Mereka pun pulang kerumah mereka masing-masing..  Dan Kevin pun pulang menemui mamanya..
Kevin : “Syalom..  Mam, aku pulang.. “
Mama : “Syalom, kamu sudah pulang nak?”
Kevin : “Iya ma..  Oh ya Ma, Kevin mau ngmong sesuatu nih..  Jadi gini, teman-teman’ku sudah mndapat hadiah Natal dari orangtuanya..   Aku juga mau dong Ma, aku mau motor aja deh”
Mama : “Lho..  bukannya motormu masih bagus, nak?  emangnya motormu suka mogok?  atau udah gak bisa jalan?”
Kevin : “enggak kok, iya sih masih bagus.. Tapi Ma, ada motor keluaran terbaru nih keren banget deh Ma..”
Mama : “Kalau masih bagus, ngapain beli yang baru?  sayang lho nak, mendingan buat nanti kamu SMA.. 
Kevin : “Ayolahh Ma..  mama baik deh, Kevin janji gak pake motor itu buat yang tidak baik..”
Mama : “Tidak nak!  mama udah bilang baik-baik nih, kalo mama bilang tidak ya tidak!”

*       Tak berapa lama setelah Kevin dan mamanya berdebat tentang Hadiah Natal itu.. Papa Kevin pun datang
Papa : “Lho lho lho..   Ada apa ini kok ribut-ribut?   Gak malu tuh diliatin penonton?
Kevin : “Ini lho Paa..  Aku kan pingin motor baru sebagai Hadiah Natalku tahun ini, karna teman-temanku sudah dapat Hadiah dari ortunya..   Masa Mama, gak bolehin aku sih Pa?
Papa : “Oh.. Yasudah, minggu depan kita liat motor baru kamu yaa?  jangan ribut-ribut lagi.. “
Kevin : “Beneran Pa?  Yes! “    {Dengan eksperesi gembira}  {Kevin pun pergi kekamarnya}
Mama : “Pa, kok kamu begitu sih?  motor dia masih bagus lho, ngapain dibeliin yang baru? {Protes}
Papa : “Tenang Ma.. Papa tuh punya rencana.  Mama pasti gak akan kecewa..”
*       Satu Minggu pun berlalu..  Kevin pun berkumpul kembali dengan teman-temannya
Floren : “Mana nih Vin, katanya mau beli motor baru?  kita semua mau liat dong.. “
Mike : “Iya nih Vin..  tinggal kamu doang lho yang belum nunjukin hadiahnya.. “
Mikha : “Tau nih Vin, jangan-jangan kamu Cuma ngomong doang doang ya? “
Kevin : “Ah mikha, sembarangan aja deh..  Hari ini rencananya aku mau pergi melihat motornya bersama Papaku..
Floren : “Kalo gitu kita-kita boleh ikut dong? “
Kevin : “Yaudah deh, Yukk.. “
*       Setibanya mereka, dirumah Kevin
Kevin : “Pah, kita jadi pergi kan hari ini? “
Papa : “ Iya, ayo kita berangkat.. “
Mama : “Hati-hati ya kalian semua.. “
Floren, Mikha, Mike : “Iya tante, kita semua pergi dulu yaa..”

*       Dan akhirnya pun mereka berangkat untuk membeli motor tersebut, tetapi Papanya kevin yang mempunyai rencana lain itu mengajak mereka semua kesuatu bangunan yang adalah Gereja
Floren : “Lho om, kok kita malah kesini?”
Kevin : “Iya pa, kok kita malah ke Gereja?”
Papa : “Iya anak-anak, Om sebentar mau menjenguk anaknya teman lama om..  Namanya Reno..”
*       Kemudian mereka semua melihat Reno, Reno yang kakinya sudah tidak ada satu itu..
Papa : “Hai Reno, kenalkan ini anak Om namanya Kevin..  Dan ini teman-temannya Kevin”
Floren :” Hai, aku Floren” {Sambil tersenyum dan berjabat tangan dngan Reno}
Mikha : “Aku Mikha”    {Sambil tersenyum dan berjabat tangan dngan Reno}
Mike : “Dan aku Mike, teman dekat Kevin”  {Sambil tersenyum dan berjabat tangan dngan Reno}
Reno : “Halo semuanya, mari duduk.. “
Papa : “Nah anak-anak, ini dia anak dari teman lama Om..  Reno, bisa kamu ceritakan tentang kakimu ini kepada kami smua?”
Reno : “Oh, tentu Om..   jadi begini teman-teman, 2 tahun yang lalu kecelakaan ini menimpa aku.. dulu kakiku ini masih sempurna seperti kalian..  Dan dulu juga aku yang salah, karna aku meminta sebuah motor balap kepada ayahku..  Ayah sangat baik kepadaku, motor balap itu memang dibelikannya utk’ku..  
Sorenya aku bersama teman-teman ku pergi utk berlatih tanding balap motor dikota tmpat aku tinggal, saat aku berlatih.. Tiba-tiba ada mobil besar didepan aku dngan cepatnya melintas..  Aku sangat takut sehingga aku nggak bisa mengendalikan motorku.. 
Tapi tiba-tiba ada mobil kecil yang menyalib motorku, sehingga mobil itu yang terlindas oleh mobil besar itu..  sedangkan aku, kakiku terjepit dibawah mobil kecil itu.. Aku amat kesakitan, 
Tak lama, ada orang-orang setempat menolongku.. dan memaksa ku utk melihat siapa orang yang berusaha menyelamatkanku..  dan ternyata, hatiku sangat2 hancur.  ternyata ayah dan ibu ku yang menyelamatkanku, tetapi mereka tewas ditempat dengan keadaan yang sangat parah.. 
Sejak saat itu kakiku harus diamputasi..  dan aku menyadari semuanya yang tlah terjadi padaku, aku begitu sangat menyesal.. tetapi penyesalan itu sudah terlambat, aku hanya bisa belajar dari kejadian ini..  Dari saat itulah aku mengerti apa itu arti bersyukur yang sebenarnya..   Sekarang hidupku begitu indah walau sederhana, aku mensyukuri apa yang ada padaku saat ini, dan berusaha tdk mengeluh dan mnuntut pada ornglain.. 
Papa : “Terimakasih Reno, atas cerita kamu tentang kakimu ini..  Teruslah semangat ya Nak, ada Tuhan yang selalu menemanimu..”
Reno : “Sama-sama Om..  Iya, Reno terus semangat Om..
Papa : “Yaudah yuk anak-anak, kita untuk melihat Hadiah nya Kevin..  gimana?  kita mau pergi ke diller yang mana?”
Kevin : “Tunggu Pa, aku gak jadi deh untuk minta beli motor barunya..  yang lama juga masih bagus kok..  Oiya Reno, terimakasih ya atas kisahmu yang sudah mengingatkanku apa itu arti bersyukur.. “
Reno :” Iya Vin, sama-sama.. “ 

*       Seluruh Berkat yang TUHAN sudah BERIkan untuk kita, marilah kita syukuri itu..  Kini kita hanya tau meminta, mengeluh, dan memaksa apa yang kita inginkan kepada orangtua kita..
Nah, Teman-teman semua..  Sudahkah kita bersyukur apa yang kita peroleh hari ini?    Pasti sudah ya?  atau ada yang belum?   yang sudah, teruslah bersyukur ya.. kalo yang belum, ayolah kita belajar bersyukur sama Tuhan mulai saat ini..   Tidak ada yang terlambat lho untuk Tuhan..
                    SELAMAT NATAL...   TUHAN YESUS MEMBERKATIMU.. ^^





Contoh Proposal sederhana

PROPOSAL Kegiatan
RETREAT P3MI EFRATA PARUNGPANJANG



Program kerja p3mi Efrat parungpanjang tahun 2016
I.                   PENDAHULUAN
            Pembelajaran iman yang selama ini dilakukan dalam jadwal rutin di tengah kesibukan studi dan pelayanan, telah memperkaya wawasan hidup beriman dan bergereja. Pendalam tentang hakekat hidup beriman dapat ditingkatkan lebih lanjut dengan metode retreat sebagai sarana pembinaan dan pemantapan komitmen iman.
            Para pemuda Gereja Methodist Indonesia Efrata Parungpanjang sebagai generasi gereja sangat membutuhkan kesegaran rohani melalui siraman rohani maupun refresing, agar setiap pribadi pemuda pemudi menjadi lebih bersemangat, memiliki hati dan jiwa yang segar dalam melayani Tuhan.
            Hal inilah yang mendasari diadakannya retreat ini sebagai penyegaran iman dan pendewasaan Rohani para pemuda pemudi Gereja methodist Efrata Parungpanjang ini.
Harapan kami semoga dalam pelaksanaan retreat ini, hati dan jiwa kita benar-benar segar dan semakin haus akan firman Tuhan, hubungan antara pemuda pemudi semakin erat dan kompak. Semoga kita juga memiliki hati yang rindu dan selalu rindu untuk melayani Tuhan.

II.                NAMA KEGIATAN
Retreat P3MI ‘Efrata’ Parungpanjang

III.             TEMA DAN SUB TEMA
TEMA : Bersinar (Shining)
                        (Matius 5:16)
PESERTA
Pesertaadalahanggota P3MI EPP beberapasimpatisan

V.                DASAR PEMIKIRAN
1.      Retreat merupakan salah satu bentuk kegiatan penyegaran rohani yang bertujuan untuk menyegarkan jiwa dan raga setiap individu.
2.Meningkatkansemangatkebersamaan sebagai satu persekutuan di dalam Tuhan.

VI.             DASAR PELAKSANAAN
1.    Program kerja P3MI Efrata Parungpanjang


VII.          MAKSUD DAN TUJUAN
1.      P3MI Efrata Parunpanjang mengalami pencerahan dan pertobatan serta membuat komitmen untuk hidup baru
2.      P3MI Efrata Parunpanjang diharapkan dapat memperbaharui sikap dan tingkah laku dalam hubungan dengan sesama khususnya dengan Tuhan
3.      P3MI Efrata Parunpanjang dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri, baik secara pribadi didalam diri masing-masing yang dilakukan melalui perenungan-perenungan pribadi, maupun di dalam kelompok melalui peran yang dimainkan dalam setiap kegiatan
4.      P3MI Efrata Parunpanjang dapat menemukan kemampuan-kemampuan atau talenta-talenta baru di dalam diri mereka dan di dalam kelompok.
5          P3MI Efrata Parunpanjang semakin mengerti bahwa Tuhan sungguh luar biasa menciptakan alam semesta
7.      P3MI Efrata Parunpanjang sebagai pemuda-pemudi gereja dapat menjaga persatuan dan kesatuan dalam pelayanan kepada Tuhan yang didasari oleh kasih

VIII.       TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
            Retreat P3MI Efrata Parungpanjang direncanakan akan dilaksanakan pada :
            Hari/tanggal    : Kamis, 06 Juli s/d Jumat, 07 Juli 2016
        Pukul               : 04.00 WIB – selesai
            Tempat            : Villa Orlanting Cisarua, Puncak ,Bogor.
Jadwal kegiatan reatret terlampir ( lampiran 1)

IX.             SUSUNAN PANITIA
            Susunan panitia retreat sebagaimana terlampir pada lampiran 2



X.                PERINCIAN DANA
A.       ANGGARAN PENGELUARAN
1.      SEKSI ACARA                                                Rp       1.000.000,-

2.      SEKSI KONSUMSI                                        Rp       2.160.000,-
3. SEKSI TRANSPORTASI/AKOMODASI          Rp.      6.500.000

Biaya tak terduga                                                     Rp.      340.000

total pengeluaran                                                    Rp.      10.000.000

B.        ANGGARAN PEMASUKAN/SUMBER DANA
-   kas gereja                                                              Rp.1.000.000,-
-   kas p3mi                                                                Rp.1.000.000,-
-   Celengan p3mi                                                    Rp.1.000.000,-
-   Kontribusi peserta                                               Rp.2.600.000,-
Total                                                                           Rp.5.600.000

Jumlah kekurangan                                                            Rp.10.000.000 – 5.600.000
                                                                                    = Rp.4.400.000,-

Usaha P3MI                                                              Rp. 2.000.000,-
Donatur                                                                     Rp.2.400.000,-







LAMPIRAN 1

JADWAL KEGIATAN ACARA RETREAT P3MI Efrata Parungpanjang
Hari
Waktu
Kegiatan
Penanggungjawab
Rabu, 06 Juli 2016
04.00-05.00
Registrasi/persiapan
Panitia inti
05.00-10.00
Perjalanan dari Parungpanjang kepuncak
Sie. Transportasi dan akomodasi
10.00-10.30
Istirahat
(Persiapan)
10.30-11.30
 Ibadah pembuka
Sie. Acara/kerohanian
11.30-13.00
Makansiang + istirahat
Sie konsumsi
13.00-14.30
Kebaktian (sesi 1)
Sie. Acara/kerohanian
14.30-16.30
Praise dan games (outdoor)
Sie acara/kerohanian
16.30-18.00
Istirahat + mandi
18.00-19.00
Makan malam
Sie. Konsumsi
19.00-20.30
Sesi 2 “Yesus sang sumber terang”
Sie acara/kerohanian
20.30-21.00
Doa malam
Sie. Acara/kerohanian
21.00-23.00
Kebersamaan + talent show (barbeque)
Panitia Inti
Kamis, 07 Juli 2012
05.00-05.30
Saat teduh

05.30-06.30
Olahraga bersama
Sie acara/kerohanian
06.30-08.30
Mandi dan sarapan pagi
Sie. konsumsi
08.30-11.00
Konferensi cabang
Pengurus P3MI
11.00-12.00
Ibadah penutup
Sie acara/kerohanian
12.00-13.00
Makansiang + persiapan pulang
Sie konsumsi
13.00
Perjalanan pulang ke parung
Panitia Inti






LAMPIRAN 2
Susun Panitia Retreat P3MI Efrata Parungpanjang
1.                  Panitia pelaksana
Pembina                    : GI.AR Saragih S,Th.
Ketua                         : Mutiara Sarilawati Pardede
Sekretaris                  : Elvriana Elvani
Bendahara                : Lestariana
Seksi-seksi :
·         Seksi Acara:                                      
Koordinator               : Marimpola Natalia S.
Anggota                     : Febrianta Veranika
                                                            Dielmay Grace
·         Seksi Konsumsi:
Koordinator               : Yola Marcelin S.
Anggota                     : Elvriana Elvani
Ronaldo Pardede
                                                              Yulen
·         Seksi Dana dan Doa :
Koordinator               : Selvi Meilinda
Anggota                     : Sostenes Marbun
                                                             Almanel
                                                              Josua
·         Seksi Transportasi, perlengkapan dan akomodasi :
Koordinator               :Yoseph Aring
Anggota                     : Arya Yudha R.
                                                             Jhonnedy Kolang N.S
                                                              Putera



·         Seksi Humas dan dokumentasi :
Koordinator               :Febrianta Veranika
Anggota                     : Nagatan Mas Yudi
                                                            AryaYudha R.
                                                            Sostenes M
Amri Pardede





Sabtu, 11 Juni 2016
Ketua pelaksana,                                                                                Serketaris




Mutiara Sarilawati Pardede                                                                Elvriana Elvani



                                                            Mengetahui
                                                Pimpinan  jemaat (pembina),





                                                      GI.AR Saragih S,Th.