Selasa, 25 Oktober 2016

Short story about us

PROBLEM(?)
Masa-masa sulit telah membantuku memahami dengan lebih baik daripada sebelumnya, betapa kaya dan indahnya hidup, dan begitu banyak hal yang dikhawatirkan seseorang ternyata tidaklah penting.
Isak Dinisen

            Ketika aku memikirkan semuanya ini, kembali tubuhku tidak bisa menerimanya dengan baik. Ya, aku memang mempunyai penyakit. Tapi aku tak begitu memikirkan nya, karena aku yakin dengan ada penyakit ini aku bisa lebih kuat untuk menanggapi masalah yang bertubi-tubi datang kepadaku. Penyakit (?) Hei, apa yang kamu pikirkan tentang itu?  Tidak usah dilebih-lebihkan, penyakit ini tidak separah kamu pikir kok. Mungkin, hanya aku saja yang berlebihan. Ya, hanya pikiranku lah yang berlebihan.
            Dear, aku memang tidak sehebat penulis lain yang pandai menyusun dan memainkan kata-kata dengan baik. Bahkan aku pun jarang untuk menuliskan tentang kehidupan ku yang bisa dibilang “rumit” ini. Aku memulainya dengan kata “problem”. Ya, bisa diartikan itu sebagai masalah. Well, banyak masalah yang datang akhir-akhir ini padaku.
Pikiran, ya masalah itu datang lewat pikiranku. Awalnya ku tidak dapat menyadari bahwa yang aku pikirkan ini adalah sebuah masalah. Tapi memang seperti itu kenyataann nya, ketakutan yang terus menghantuiku selama ini. Takut, ya I’m afraidL
            Aku emang gatau apa yang sedang dipikirkan mereka, ya baik orangtuaku, teman-temanku, sahabat(?)ku, bahkan cowo yang aku sayang, ya! Benar, aku gak tau apa yang dipikirkan mereka tentangku. Bahkan aku tak tahu apa benar mereka semua tulus menyayangiku atau tidak. Haha lebay banget ya aku? Begini deh kalau terlalu baper nonton film dan baca-baca komik,novel, buku dsb. Tapi yang aku rasakan memang seperti itu, bukan maksudku untuk tidak percaya dengan semua yang mereka bilang dan buktikan. Namun, kalau rasa takut itu ada tak masalah bukan?
Aku belajar, masalahku ini muncul ketika ku mulai berbohong sama kedua orangtuaku. Memang itu adalah salah, tapi aku menyesal karena dulu aku masih belum bisa memahami sebuah kondisi sehingga aku gegabah untuk mengambil keputusan untuk berbohong karena saat itu aku takut kalau aku jujur malah tidak dapat ijin dari mereka. Ya, aku menjalani hubungan backstreet dengan pacarku dahulu. Kami memang takut dengan orangtua kami masing-masing. Sampai ketika kita ingin bermain/belajar bersama kita harus berbohong dulu kepada orangtua kami. Sedih memang, sakitjelas. Yang namanya berbohong itu adalah kesalahan yang fatal bukan. Aku bodoh saat itu lebih memilih berbohong ketimbang jujur. Mau bagaimanapun jujur itu lebih baikL tapi semua sudah tidak bisa diperbaiki, aku gak tau harus berbuat apalagi. Aku sedih, putus asa. Kini yang bisa ku perbuat adalah berserah diri kepada Tuhan dan berdoa minta jalan keluar dan pengampunan. Yang pasti aku menyayangi mereka semua.
            Singkat cerita, aku dan pacarku ini sudah tidak menjalankan hubungan “pacaran” karena kita nggak mau lagi buat orangtua maupun oranglain berpikiran yang tidak-tidak. Namun, walau begitu kami usaha keras untuk tidak saling membenci dan berusaha tetap berkomunikasi satu sama lain. Kini aku tak tahu apa perasaan dia kepadaku, aku khawatir akan perasaan nya padaku akan berubah 10 tahun mendatang, ya, ketika kami sudah tumbuh dewasa, tidak saling bersapa, bahkan mungkin ketika kami sudah tidak tahu dimana bagaimana kita masing-masing berada nanti. Jujur, aku sedih ketika memikirkan masalah soal masa depan ini. Mungkin memang aku hanyalah gadis yang berumur 16tahun yang masih tidak mengerti soal cinta, namun inilah yang kurasakan. Aku mengasihi dia, aku sangat sayang padanya. Jujur aku kesal dan marah jika ada seorang yang menjelekan dia dan yakin kalau dia itu jahat. Tapi, aku yakin dia akan berubah seiring dengan waktu yang berjalan. Karena aku menegerti saat ini dia belum dewasa, dan belum bisa memahami apa yang terjadi pada dirinya dan apa solusi yang harus dia perbuat. Aku yakin suatu hari nanti, dia kan menjadi laki-laki yang tangguh, bertanggungjawab ,bijaksana, bernai mengambil sebuah resiko, dan menyukai tantangan. Juga selalu mengucap syukur dan dekat sama Tuhan . Aku begitu yakin bahwa hari itu akan datang. Ya!:)
Memang saat ini dia sangat dikucilkan karena dulu kita termasuk dia pernah berbohong, ya aku begitu merasakan kesakitannya. Akan orangtuaku yang membenci dia, bahkan mereka tidak mau bertegur sapa dengan nya walau dia pernah mencobanya. Aku begitu sedih ketika melihat kejadian itu terjadi dan menimpa dia. Aku tidak tahu seberapa kesal dan marahnya diriku ini ketika melihat kedua orangtuaku memperlakukan dia seperti itu, ysng jelas aku membenci perlakuan orangtuaku tersebut, dan aku tidak boleh membenci mereka. Karena aku pernah mendengar kalimat seperti ini.
“Bencilah kejahatannya, jangan penjahatnya!”
Sampai saat ini orangtuaku masih tidak menyukainya, berbeda dengan dahulu ketika mereka begitu senang ketika aku bercerita tentang dia. Tapi hari itu telah berlalu.
           
Dear, aku sangat sayang cowo ini. Aku nggak mau melihat dia terus-terusan sedih seperti itu, namun aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa berdoa sama Tuhan agar semua ini usai dimasa depan yang akan datang. Agar kedua orangtuaku bisa memaafkan dia, dan kembali seperti dulu selalu bersuka dan saling terbuka agar akupun bisa mendapat ijin untuk pergi dengan dia dengan aman. Karena harapan itu selalu ada ketika kita taruh harapan itu kepada Tuhan. Aku yakin, bahwa tidak ada yang mustahil ketika Tuhan bekerja. Ya!

Well, Saat ini aku masih dekat sama cowo ini, perasaan ku tak pernah berubah. Tekadku untuk membuat orangtuaku agar tidak membencinya juga masih berjalan. Mulai sekarang aku sudah jujur walau orangtuaku masih belum menerimanya. Namun aku tau orangtuaku masih melarang, jadi aku tetap dalam peraturan. Namun karena kami satu Gereja, mau gamau mama dan papa harus nerima kalau sampai saat ini aku tidak bisa jauh darinya. Bukan karena disengaja, tapi memang tidak disengaja kita selalu bertemu dan masih saling mengobrol. Dan aku yakin suatu saat kami bisa bersatu juga masing-masing dari orangtua kami.

I Hope the Miracle is coming…  In the name of Jesus^^


Tidak ada komentar :

Posting Komentar