Selasa, 25 Oktober 2016

Imperativform materi B.Jerman

Imperativform

No
verben
Du- Form
Ihr- Form
Sie- Form
1
bleiben
Bleib!
Bleibt!
Bleiben Sie!
2
machen
Mach!
Macht!
Machen Sie!
3
schreiben
Schreib!
Schreibt!
Schreiben Sie!
4
lesen
Lies!
Lest!
Lesen Sie!
5
hören
Hör!
Hört!
Hören Sie!
6
sprechen
Sprich!
Sprecht!
Sprechen Sie!
7
sehen
Sieh!
Seht!
Sehen Sie!
8
lernen
Lern!
Lernt!
Lernen Sie!
9
sein
Sei!
Seid!
Seien Sie!
10
arbeiten
Arbeite!
Arbeitet!
Arbeiten Sie!
11
putzen
Putz!
Putzt!
Putzen Sie!
12
geben
Gib!
Gebt!
Geben Sie!
13
fahren
Fahr!
Fahrt!
Fahren Sie!
14
gehen
Geh!
Geht!
Gehen Sie!
15
bringen
Bring!
Bringt!
Bringen Sie!
16
erklären
Erklär!
Erklärt!
Erklären Sie!
17
erzählen
Erzähl!
Erzählt!
Erzählen Sie!
18
besuchen
Besuch!
Besucht!
Besuchen Sie!
19
kommen
Komm!
Kommt!
Kommen Sie!
20
bilden
Bilde!
Bildet!
Bilden Sie!
21
essen
Iss!
Esst!
Essen Sie!
22
vergessen
Vergiss!
Vergesst!
Vergessen Sie!
23
denken
Denk!
Denkt!
Denken Sie!
24
helfen
Hilf!
Helft!
Helfen Sie!
25
laufen
Lauf!
Lauft!
Laufen Sie!
26
liegen
Lieg!
Liegt!
Liegen Sie!
27
nehmen
Nimm!
Nehmt!
Nehmen Sie!
28
treiben
Treib!
Treibt!
Treiben Sie!
29
waschen
Wasch!
Wascht!
Waschen Sie!
30
werfen
Wirf!
Werft!
Werfen Sie!
31
warten
Warte!
Wartet!
Warten Sie!
32
antworten
Antworte!
Antwortet!
Antworten Sie!
33
wiederholen
Wiederhol!
Wiederholt!
Wiederholen Sie!
34
trinken
Trink!
Trinkt!
Trinken Sie!
35
schlafen
Schlaf!
Schlaft!
Schlafen Sie!


PENGINDERAAN JAUH

PENGINDERAAN JAUH

A. PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh (inderaja) adalah cara memperoleh data atau informasi tentang objek
atau gejala atau daerah dengan sensor buatan, tanpa kontak langsung.

B. PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK
Wahana
Data Visual : Citra
Citra Foto
Foto Udara
Foto Satelit
Atmosfer
Objek
Pancaran
Pantulan
Sensor Fotogra k
(Kamera)
Sumber
tenaga

C. KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK

a. Sumber Tenaga
1.  Tenaga Alamiah
 Berupa sinar matahari (gelombang elektromagnetik) dan sinar bulan.
       
2.  Tenaga Buatan
 Berupa sinar buatan.
Tenaga (sinar) akan mengenai objek, oleh objek sinar tersebut dipantulkan atau
dipancarkan ke sensor. Jumlah sinar yang diterima objek di setiap tempat berbeda-beda,
tergantung dari faktor:
1. Lokasi
2. Cuaca
3. Waktu
4. Bentuk rupa bumi (topogra )
Contoh: saat posisi matahari tegak lurus dengan objek (siang), jumlah sinar yang diterima
objek lebih besar dibandingkan saat posisi matahari miring (pagi/sore).
Tenaga sinar matahari (gelombang elektromagnetik) terdiri dari tujuh spektrum, yaitu
gelombang radio (gelombang panjang dan gelombang pendek), gelombang mikro,
inframerah, sinar tampak, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma, namun yang digunakan
untuk penginderaan jauh hanya tiga sinar, yaitu spektrum inframerah, sinar tampak, dan
ultraviolet.

b. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengandung partikel awan, debu, uap air, hujan,
kabut, CO2
, dan ozon. Partikel-partikel tersebut ada yang menyerap dan ada yang
memantulkan spektrum elektromagnetik. Akibatnya, hanya sebagian kecil spektrum
elektromagnetik yang mencapai bumi.
Bagian atmosfer yang dapat melanjutkan spektrum elektromagnetik sampai ke bumi
disebut “Jendela Atmosfer”.

c. Objek
Objek yang diinderaja berada di permukaan bumi, udara, dan angkasa. Meliputi litosfer,
hidrosfer, biosfer, gejala antroposfer, atmosfer, dan benda angkasa. Tiap objek memiliki
karakteristik yang berada dalam memantulkan tenaga (sinar) ke sensor. Objek yang
pantulannya tinggi tampak cerah dan objek yang pantulannya rendah tampak gelap.
Contoh:
1. Objek kering seperti batuan dan jalan raya tidak menyerap sinar, sehingga sinar
yang dipantulkan objek ke sensor banyak. Maka, citranya cerah.3
2. Objek basah seperti laut menyerap sinar, sehingga sinar yang dipantulkan objek ke
sensor sedikit. Maka, citranya gelap.
Objek yang digambarkan pada foto udara dan foto satelit terbatas pada objek yang
tampak. Objek di bawah tanah atau tertutup vegetasi tidak dapat tergambar pada foto.
Ada objek yang tidak tampak, namun dapat ditafsirkan berdasarkan objek yang tampak.
Contoh: jenis tanah pasir dapat ditafsirkan berdasarkan vegetasi penutupnya (kelapa) dan
lokasinya (di tepi laut).

d. Sensor
Sensor adalah alat untuk merekam objek. Kemampuan sensor merekam objek terkecil
disebut “Resolusi Spasial”. Semakin kecil wujud objek yang dapat direkam, semakin baik
mutu sensor.
1. Sensor Fotogra k, berupa kamera.
• Kamera Kartogra k: untuk pemetaan.
• Kamera Tinjau: untuk merekam kualitas objek.
• Kamera Multispektral: untuk memotret satu objek dengan beberapa kamera,
atau satu kamera dengan beberapa lensa.

2. Detektornya, berupa lm.
• Film Pankromatik
• Film Ortokromatik
• Film Inframerah
• Film Inframerah Modi kasi
• Film Ultraviolet
Kamera merekam objek secara kimiawi, maksudnya tenaga elektromagnetik diterima dan
direkam pada emulsi lm dan menghasilkan “citra foto”.

e. Wahana
Wahana adalah kendaraan atau tempat meletakkan sensor.
1. Wahana di permukaan bumi: berupa bangunan menara.
2. Wahana di udara: berupa pesawat udara, balon udara, roket.
• Pesawat terbang rendah: ketinggian peredarannya 1 km hingga 9 km dpL.
• Pesawat terbang tinggi: ketinggian peredarannya > 18 km dpL.4
3. Wahana di angkasa: berupa satelit.
 Satelit memiliki ketinggian peredaran 400 km hingga 900 km dpL.

f. Hasil Penginderaan Jauh
Hasil inderaja fotogra k adalah “data visual (analog)” berupa “citra” dan disebut citra foto.
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada sensor atau yang sudah dicetak.
1. Jika sensor fotogra k (kamera) diletakkan di pesawat atau balon udara, menghasilkan
“foto udara”, berupa:
• Foto Pankromatik hitam putih
• Foto Pankromatik berwarna (true color)
• Foto Ortokromatik
• Foto Inframerah hitam putih
• Foto Inframerah berwarna (false color)
• Foto Inframerah modi kasi
• Foto Ultraviolet
• Foto Multispektral
2. Jika sensor fotogra k (kamera) diletakkan di satelit, menghasilkan “foto satelit”,
berupa:
• Foto Gemini
• Foto Mercury
• Foto Apollo
• Foto Skylab
Dibandingkan foto satelit, foto udara menyajikan informasi lebih rinci, karena wahananya
lebih rendah. Semakin rendah terbang wahana, semakin besar citranya. Jadi, jarak
pemotretan memengaruhi besar atau kecilnya citra.
Contoh: foto udara skala 1 : 5.000 dapat membedakan jenis truk dan bis dengan jenis
sedan, jip, dan colt.

D. CITRA FOTO

Citra foto adalah gambaran objek dari hasil pemotretan kamera. Klasi kasi citra foto
dibedakan atas beberapa hal sebagai berikut.5

a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
1.  Citra Foto Pankromatik
 Menggunakan seluruh spektrum tampak, saluran me-ji-ku-hi-bi-ni-u.
2.  Citra Foto Ortokromatik
 Menggunakan spektrum tampak, saluran biru sampai hijau.
3.  Citra Foto Inframerah
 Menggunakan spektrum inframerah.
4.  Citra Foto Inframerah Modi kasi
 Menggunakan spektrum inframerah dan spektrum tampak saluran jingga sampai
hijau.
5.  Citra Foto Ultraviolet
 Menggunakan spektrum ultraviolet.

b. Berdasarkan Posisi Sumbu Kamera
1.  Citra Foto Vertikal
 Jika posisi sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
2.  Citra Foto Condong
 Jika posisi sumbu kamera miring, membentuk sudut ≥ 10°. Kemiringan 1-4° masih
dianggap foto vertikal.
• Citra foto agak condong: jika cakrawala tidak tergambar.
• Citra foto sangat condong: jika cakrawala tergambar.

c. Berdasarkan Sudut Liputan Kamera
1. Sudut kecil, jika sudut liputan kurang dari 60°.
2. Sudut normal, jika sudut liputan 60°-75°.6
3. Sudut lebar, jika sudut liputan 75°-100°.
4. Sudut sangat lebar, jika sudut liputan lebih dari 100°.

d. Berdasarkan Jenis Kamera
1.  Citra Foto Tunggal
 Dibuat dengan kamera tunggal.
2.  Citra Foto Jamak
 Dibuat dengan kamera banyak (multikamera), atau dibuat dengan satu kamera
berlensa banyak (multilensa).

e. Berdasarkan Warna Foto
1. Citra foto warna asli (true color)
2. Citra foto warna semu (false color)
3. Citra foto hitam putih (tidak berwarna)

f. Berdasarkan Wahana
1.  Citra Foto Udara
 Wahananya di udara, yaitu pesawat dan balon udara.
2.  Citra Foto Satelit (Orbital)
 Wahananya di angkasa, yaitu satelit.

Kelebihan dan Kelemahan SIG/GIS (Sistem Infromasi Geografi)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

A. KEUNGGULAN SIG

1. Data spasial dan nonspasial dapat dikelola secara bersama.
2. Data yang sulit ditampilkan secara manual, dapat diperbesar bahkan dapat
ditampilkan dengan gambar tiga dimensi (3D).
3. Data dapat diubah secara cepat dan tepat oleh komputer.
4. Data dapat dipanggil kembali dan dapat diulang dengan cepat.
5. Data dapat dikelola dalam format yang kompak dan jelas.
6. Data dapat dianalisis secara e sien.
7. Data mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).
8. Data tersimpan lebih aman, karena dapat dikunci dengan kode.
9. Penyimpanan data lebih hemat tempat, karena dapat disimpan dalam  harddrive,
ashdisk, CD, DVD atau format lain.
10. Data yang terintegrasi dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan secara cepat
dan tepat.
11. Biayanya relatif lebih mudah dibandingkan dengan survei lapangan.

     KELEMAHAN SIG
  1. Sumberdaya manusia harus menguasai teknologi komputer
  2. Teknologi yang ada terus berkembang sesuai dengan zaman
  3. Biaya yang dikeluarkan relatif mahal
  4. Penanganan tentang data yang bentuk 3D buruk
  5. Sulit untuk menyajikan data temporal
  6. Format data dan standar file data beragam
  7. Model objek terbatas
  8. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi
  9. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien
  10. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date)
  11. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan
  12. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
  13. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri)


B. ALASAN PENGGUNAAN SIG

1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi.
2. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha
meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan
unsur-unsur geogra  yang ada di permukaan bumi.
3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data.
4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada di permukaan bumi
ke dalam beberapa lapisan atau layer data spasial.
5. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial
berikut atributnya.
6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
7. SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik.
8. Semua operasi SIG dapat disesuaikan dengan menggunakan perintah-perintah
dalam bahan tulisan atau script.
9. Perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat
lunak lain.
10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan
geoinformatika.

C. APLIKASI SIG Aplikasi SIG di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Di Bidang Kependudukan1. Menyediakan informasi kependudukan atau sensus.
2. Menyediakan informasi untuk pemilihan umum.
b. Di Bidang Manajemen Utility1. Inventarisasi dan manajemen informasi jaringan pipa PAM.
2. Sistem informasi pelanggan PAM.
3. Perencanaan pemeliharaan dan perluasan jaringan pipa PAM.
4. Demikian pula untuk listrik, telepon, saluran pembuangan, dan fasilitas umum
seperti taman, tempat pembuangan sampah/limbah serta WC umum.
c. Di Bidang Pariwisata1. Inventarisasi daerah wisata.
2. Analisis daerah unggulan untuk objek wisata.
d. Di Bidang BisnisMenentukan lokasi bisnis yang prospektif untuk pasar swalayan, pertokoan, bank, mesin
ATM, dan kantor-kantor.3
e. Di Bidang Perpajakan1. Menaksir potensi pendapatan dari sektor pajak bumi bangunan (PBB).
2. Sistem informasi untuk penarikan pajak dari sektor periklanan dan sektor lainnya.
f. Di Bidang Pendidikan1. Menentukan kesesuaian lokasi pendidikan.
2. Sistem informasi akademis yang membantu alat peraga pembelajaran.
g. Di Bidang Transportasi1. Menentukan rute-rute alternatif.
2. Analisis rawan kemacetan.
3. Analisis bahaya kecelakaan.
4. Inventarisasi jaringan transportasi darat, laut, dan udara.
h. Di Bidang Sistem Pelacakan (Tracking System)Memonitoring armada kapal, nelayan, pesawat terbang, kereta api, taksi, mobil pemadam
kebakaran, ambulan, kendaraan telekomunikasi, dan unit kendaraan pemerintah lainnya.
i. Di Bidang Hidrologi, Oseanogra , Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi, serta Bidang Sumber Daya Alam


D. PEMANFAATAN SIG UNTUK INVENTARISASI SUMBER DAYA ALAM DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

a. Inventarisasi Sumber Daya Alam
SIG sangat membantu inventarisasi sumber daya alam, antara lain:
1. Inventarisasi kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
perikanan.
2. Memonitoring persebaran berbagai sumber daya tambang dan pertanian.
3. Memonitoring eksplorasi mineral dan berbagai tambang lainnya.
4. Memonitoring kebakaran hutan dan rehabilitasi hutan.
5. Perencanaan pengelolaan hutan dan aneka satwa.
6. Konservasi keanekaragaman hayati.
7. Perencanaan tata guna lahan untuk pertanian.4
8. Monitoring penggunaan lahan dan perubahaan penggunaan jalan.
9. Studi degradasi tanah.
10. Menentukan lahan potensial dan lahan kritis.
11. Monitoring konservasi DAS.
12. Pengelolaan sumber daya air.
13. Analisis daerah rawan bencana alam
14. Pemetaan: daerah bencana alam, kesuburan tanah, jenis penggunaan lahan, daerah
pasang surut, dan geologi untuk eksplorasi tambang.
15.  Overlay peta untuk memperoleh informasi lahan kritis.
b. Perencanaan PembangunanAplikasi SIG untuk perencanaan pembangunan, antara lain:
1. Perencanaan wilayah untuk permukiman transmigrasi.
2. Perencanaan tata ruang wilayah kota.
3. Perencanaan kawasan industri, pariwisata, permukiman, ruang terbuka hijau, dan
kawasan lindung.
4. Perencanaan transportasi, rute, rute alternatif.
5. Monitoring jaringan jalan.
6. Analisis kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan polusi udara.
7. Perencanaan fasilitas jaringan telepon dan listrik.

E. PEMANFAATAN SIG UNTUK KAJIAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA

a. Kajian Kesehatan Lingkunga
Pemanfaatan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan, antara lain:
1. Pemetaan lingkungan permukiman untuk perbaikan kualitas lingkungan.
2. Pemetaan dan inventarisasi fasilitas kesehatan untuk mengetahui lokasi rumah sakit,
puskesmas, apotek, dan praktek dokter.
3. Pemetaan daerah rawan penyakit seperti demam berdarah, malaria, chikungunya,
asma, dan diare.
4. Pemetaan dan inventarisasi status gizi balita untuk perbaikan gizi balita.5
b. Mitigasi BencanaMitigasi bencana adalah usaha mengurangi korban bencana, baik korban jiwa maupun
harta, sebelum, saat, dan setelah bencana. Bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia
disebabkan oleh faktor letak geologi. Erosi dan longsor disebabkan sekitar 45% wilayah
Indonesia berupa lereng curam dengan curah hujan tinggi.
Manfaat SIG dalam mitigasi bencana, antara lain:
1.  Sebelum Terjadinya Bencana
• Pemetaan wilayah rawan bencana.
• Pemetaan jalur evakuasi korban bencana.
• Pencegahan terjadinya banyak korban pada saat bencana.
2.  Saat Terjadinya Bencana
• Memantau luas wilayah bencana.
• Monitoring proses evakuasi.
• Menginformasikan korban bencana.
• Sistem informasi manajemen logistik.
3.  Sesudah Terjadinya Bencana
• Pemetaan kondisi terkini wilayah bencana.
• Pemetaan zonasi kerugian akibat bencana.
• Menentukan prioritas bantuan.
• Menginformasikan jumlah korban jiwa, kerugian materi, dan kerusakan sarana.
• Perencanaan pembangunan kembali daerah bencana (rehabilitasi pascabencana).